I.
TUJUAN
:
Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya korosi
II.
ALAT
DAN BAHAN :
A. Alat
:
1. Tabung
reaksi atau gelas
2. Penutup
Plastik
B. Bahan
:
1. Paku
besi
2. Air
3. Larutan
Garam Dapur (NaCl)
4. Larutan
Asam Cuka
III.
WAKTU
PENGAMATAN :
Mulai
Selasa 19 November 2013 sampai Sabtu 30 November 2013
IV.
LANGKAH
KERJA :
1. Menyediakan
4 buah paku besi dan 4 tabung reaksi, seperti pada gambar di bawah ini.
Air NaCl A.
Cuka
I II III IV
V
2. Menyimpan
dan mendiamkan tabung/gelas tersebut selam 1 atau 2 minggu.
3. Mengamati
dan meneliti, kemudian mencatat setiap perubahan yang terjadi pada paku
tersebut selama percobaan.
V.
HASIL
PENGAMATAN :
I.
Paku
diletakkan di dalam gelas terbuka (tanpa air)
Hari ke-
|
Perubahan Yang
Terjadi
|
1
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
2
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
3
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
4
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
5
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
6
|
Mulai
timbul sedikit bercak-bercak hitam
|
7
|
Belum
menunjukkan perubahan lagi
|
8
|
Masih
seperti hari ke tujuh, belum menunjukkan perubahan lagi
|
9
|
Bercak-bercak
hitam sudah sedikit bertambah
|
10
|
Bercak-bercak
hitam sudah bertambah lagi
|
11
|
Bercak-bercak
hitam sudah mulai menjadi lapisan hitam tipis yang menutupi paku
|
12
|
Paku
yang menghitam sudah mulai timbul sedikit karat di ujung-ujungnya.
|
II. Paku diletakkan dalam gelas kosong
yang tertutup
Hari ke-
|
Perubahan Yang
Terjadi
|
1
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
2
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
3
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
4
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
5
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
6
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
7
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
8
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
9
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
10
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
11
|
Mulai
timbul bercak-bercak hitam
|
12
|
Bercak-bercak
hitam sedikit bertambah
|
III.
Paku
diletakkan di dalam gelas terbuka berisi air
Hari ke-
|
Perubahan Yang
Terjadi
|
1
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
2
|
Masih
belum terjadi perubahan apapun
|
3
|
Terjadi perubahan sedikit korosi
|
4
|
Warna air mulai berubah warna
menjadi kekuningan
|
5
|
Paku mulai berubah warna semakin
berkarat
|
6
|
Paku mengalami korosi disemua
bagian paku
|
7
|
Air semakin bertambah pekat
|
8
|
Air semakin berwarna pekat
kekuningan
|
9
|
Air semakin keruh dan paku semakin
mengalami korosi
|
10
|
Air semakin keruh kekuningan dan
paku semakin mengalami korosi
|
11
|
Air semakin kuning dan berwarna
agak orange dan paku semakin mengalami korosi
|
12
|
Air semakin keruh dan berwarna orange
dan paku semakin mengalami korosi
|
IV.
Paku
diletakkan di dalam gelas terbuka berisi larutan garam dapur
Hari ke-
|
Perubahan Yang
Terjadi
|
1
|
Belum
terjadi perubahan apapun
|
2
|
Warna
air menjadi keruh
|
3
|
Terdapat
serbuk-serbuk yang menempel pada paku
|
4
|
Serbuk-serbuk
semakin banyak
|
5
|
Serbuk-serbuk tersebut berubah warna menjadi kekuningan
|
6
|
Serbuk-serbuk
tersebut menjadi tebal
|
7
|
Mulai
muncul karat pada paku di setiap ujung atas dan bawah paku
|
8
|
Karat
semakin bertambah banyak
|
9
|
Karat
semakin menutupi paku
|
10
|
Masih sama seperti hari ke- 9 tetapi
tumpukan korosi bertambah
|
11
|
Karat
hampir menutupi paku
|
12
|
Karat
telah menutupi paku dan air berubah menjadi keruh berwarna kekuningan
|
V.
Paku
diletakkan di dalam gelas terbuka yang berisi larutan cuka
Hari ke-
|
Perubahan Yang
Terjadi
|
1
|
Belum ada reaksi dari paku maupun
asam cuka.
|
2
|
Timbulnya sedikit gelembung di
sekitar paku.
|
3
|
Timbul banyak gelembung disekitar
paku dan di dasar gelas.
|
4
|
Terbentuk sedikit karat pada bagian
paku tercelup air cuka.
|
5
|
Semakin banyak bagian-bagian yang berkarat.
Dan air cuka mulai menunjukan perubahan warna menjadi kuning bening.
|
6
|
Masih sama seperti hari kelima
tidak menujukkan perubahan besar.
|
7
|
Terbentuk banyak karat (korosi)
pada bagian paku keseluruhan yang
tercelup air cuka. Air cuka semakin berubah menjadi warna kuning pekat.
|
8
|
Terdapat sedikit tumpukan korosi di dasar
gelas.
|
9
|
Masih sama seperti hari kedelapan tetapi
tumpukan korosi bertambah. Dan volume air cuka sedikit-sedikit menyurut.
|
10
|
Tumpukan korosi mulai banyak di dasar gelas
dan di sekitar paku.
|
11
|
Terdapat banyak tumpukan korosi di dasar
gelas dan di bagian paku dan warna air cuka semakin pekat menjadi orange
kemerah-merahan.
|
12
|
Karat terlepas dari paku.
|
Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Korosi
Korosi pada permukaan
suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain :
1.
Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2
Korosi pada permukaan
logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi yang terjadi ini
merupakan sel Volta mini. Sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada
oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni,
melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam
logam tersebut. Hal tersebut menimbulkan perbedaan potensial listrik antara
atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode
dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan
tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya
reaksi redoks pada peristiwa korosi. Jika jumlah O2 dan H2O
yang mengalami kontak dengan permukaan logam semakin banyak, maka semakin cepat
berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
2.
Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di
permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga
lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu
karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi
reduksi gas oksigen pada permukaan logam yang mengakibatkan proses korosi
semakin cepat pula.
3.
Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit,
seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah
terjadinya reaksi tambahan. Konsentrasi elektrolit yang besar dapat
meningkatkan laju aliran elektron sehingga laju korosi meningkat. Contoh : Bangkai
Kapal di Dasar Laut yang Terkorosi oleh Kandungan Garam yang Tinggi.
4.
Temperatur
Temperatur mempengaruhi
kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi
temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan
meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar dan
laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh
pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang
dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools )
atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor). Contoh :
Knalpot Kendaraan Bermotor yang Mudah Terkorosi Akibat Temperatur Tinggi.
5.
pH
Peristiwa korosi pada
kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi
reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu :
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi
tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi
sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
6.
Metalurgi
Permukaan
logam
Permukaan logam yang
lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk
menjadi anode yang terkorosi.
Efek
Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang
rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam
tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling, yakni timbulnya
perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom
unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian
rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi
oksidasi pada daerah anode.
7.
Mikroba
Adanya koloni mikroba
pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini
disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi
redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang
mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida,
bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus
thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.
VI.
PEMBAHASAN
1. Paku
yang diletakkan di gelas kosong terbuka mulai mengalami korosi, karena paku
yang berada di gelas kosong tanpa tutup teroksidasi oleh oksigen yang ada di
sekitarnya. Sedangkan paku yang diletakkan di gelas kosong tertutup tidak
mengalami korosi, karena paku tersebut terisolasi oleh oksigen yang ada di
sekitarnya.
2. Paku yang diletakkan di gelas berisi air dan
terbuka, sedikit lebih banyak mengalami korosi karena paku yang direndam
tersebut terkontaminasi dengan udara di sekitarnya, air dan udara pun menjadi salah satu faktor korosi karena di udara kita bisa menemukan uap air dan di
dalam air pun kita temukan udara terlarut.
3. Larutan garam mengandung air (H2O),
dan keadaan gelas terbuka, sehingga oksigen (O2) di udara dapat
masuk ke gelas, dan menyebabkan adanya oksigen terlarut pada larutan NaCl di
gelas ini. Adanya oksigen dan air jelas dapat menyebabkan terjadinya korosi
pada paku di gelas ini. Larutan NaCl adalah larutan elektrolit, larutan
elektrolit adalah salah satu faktor untuk mempercepat reaksi korosi.
4.
Paku yang diletakkan di gelas berisi
larutan asam cuka terbuka, mengalami korosi yang sanga tebal, hal ini
dikarenakan cuka mengandung asam yang akan sangat mempercepat korosi apabila ia telah berinteraksi dengan O2.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan mengenai
korosi. Kami menemukan bahwa dalam proses korosi terdapat beberapa faktor utama
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan
d) pH
Dan
dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang cepat terkena faktor korosi
ialah paku yang diberi air, larutan garam dan larutan cuka pada gelas terbuka.
Sedangkan pada paku yang diletakkan di gelas kosong terbuka dan gelas kosong
tertutup lebih lambat proses korosinya.
0 komentar:
Posting Komentar